Pertemuan 9
HASIL RESUME MENGENAI WARALABA (FRANCHISING)
WARALABA
(Franchising)
Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyatakan bahwa waralaba ialah suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek
(franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan
bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu.
Ada empat jenis franchise yang mendasar yang
biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu:
1. Product
Franchise :
Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan
barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama
dan merek dagang pabrik.
2. Manufacturing
Franchises : Memberikan
hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada
masyarakat, dengan menggunakan merek
dagang dan merek franchisor.
3. Business
Oportunity Ventures :
Pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu
perusahaan tertentu.
4. Business
Format Franchising : Perusahaan
menyediakan suatu metode yang telah terbukti kesuksesannya untuk dioperasikan
oleh pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang perusahaan.
Berikut
ini contoh franchise yaitu franchise
asing misalnya McDonald’s, Pizza Hut,
Wendy’s, dan lain-lain. Sedangkan, franchise lokal misalnya Ayam Bakar Wong
Solo, Es Teller 77, Alfamart, Indomart, dan lain-lain.
Adapun keunggulan sistem franchising bagi
Franchisee :
1. Expansion. Franchisor memiliki akses permodalan untuk berbagi biaya
dengan franchisee dengan resiko yang lebih rendah.
2. Quick start. Pihak franchisee memperoleh kesempatan untuk
memasuki sebuah bisnis baru dengan cara cepat.
3. Training. Franchisee akan menerima bantuan manajerial secara berkala
dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi,
pembelian, dan pemasaran dari franchisor.
Sedangkan kekurangan sistem franchise bagi
franchisee adalah:
1.
Kontrol. Franchisee terikat perjanjian harus mengikuti sistem dan
metode yang telah dibuat oleh franchisor.
2.
Price. Franchise memerlukan investasi relatif besar
3.
Konflik. Adanya resiko franchisor melanggar perjanjian yang telah
disepakati dengan suatu alasan sehingga menimbulkan konflik.
Franchise memiliki SOP. SOP adalah suatu standar pekerjaan
sehari-hari secara tertulis mengenai uraian pekerjaan atau job description.
Menurut Sukandar (2009), SOP dalam bisnis franchise minimal meliputi :
· Pendahuluan meliputi sejarah perusahaan, struktur
organisasi perusahaan serta hak dan kewajiban franchisor dan franchisee.
· Aturan umum operasi meliputi faktor penting kesuksesan, standar
mutu, hubungan pelanggan, sistem persediaan, variasi produk, tata cara
beroperasi, penentuan harga, cara menjaga citra merek, dan pelayanan konsumen.
· Perawatan meliputi bidang keuangan, pemasaran, operasi dan
personalia.
Dalam
bisnis franchise ada royalty fee. Sebenarnya
royalty fee lebih menitikberatkan pada aspek pemakaian/penggunaan konsep,
sistem, penemuan, proses, methode/cara (Haki), logo, merk/nama. Mengenai berapa
besarnya, tergantung jenis usaha serta perhitungan dari franchisor yang mencakup aspek feasibility
atau kelayakan suatu usaha franchise. Namun demikian, besarnya royalty fee yang
wajar adalah berkisar antara 1%-12%. Prosentase
tersebut biasanya diambil dari omset kotor dan bukan profit.
Ada 6 kriteria perusahaan untuk dapat
menjalankan bisnis waralaba, yakni memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah
memberikan keuntungan, memiliki standar atas pelayanan barang atau jasa yang ditawarkan
yang dibuat secara tertulis, mudah diajarkan dan diaplikasikan, ada dukungan
berkesinambungan, dan hak kekayaan intelektual telah terdaftar. Adapun peraturan mengenai Waralaba
yaitu PP No. 42/2007 tentang Waralaba dan
Permendag No. 31/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba.
Selain
itu, ada beberapa jurus yang bisa dilakukan investor sebelum memutuskan untuk
membeli franchise yaitu investigasi
terhadap franchisor, langkah-langkah kunci dalam membeli franchise (meliputi
ketahui posisi anda, ketahui potensi pasarnya, mendapatkan sumber pembiayaan,
mengikuti training), dan siapkan diri menghadapi fakta.
·
Sumber :
library.um.ac.id/images/stories/pidatogurubesar/2011/Praktik%20Bisnis%20Waralaba%20Franchise%20Di%20Indonesia%20Peluang%20Usaha%20Dan%20Investasi.pdf




0 komentar:
Posting Komentar