PERTEMUAN 7 - METODE-METODE PELATIHAN

Pertemuan 7
Metode-metode Pelatihan

Senin, 20 Oktober 2014 bertempat di 306 Daksinapati, kegiatan mata kuliah Manajemen Diklat melakukan diskusi pada setiap kelompok. Pada pertemuan ini, membahas tentang metode-metode pelatihan. Berikut ini pemaparannya :
Metode Pelatihan adalah cara-cara dan teknik komunikasu yang digunakan oleh pelatih dalam menyajikan dan melaksanakan proses pembelajaran. Hal – hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan metode-metode pelatihan pembelajaran, yaitu :
1.    Tujuan pelatihan harus metitikberatkan pada perubahan perilaku peserta.
2.   Bahan yang akan disampaikan, berupa materi pelajaran yang disusun dalam garis-garis besar program pembelajaran.
3.    Waktu yang tersedia, sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
4. Kemampuan pelatih menggunakan metode dan media komunikasi dalam proses pembelajaran.
5.    Tingkat kemampuan peserta khususnya perilaku awal.

Metode Pelatihan
a.    Metode Komunikasi Ekspositif
Pengajaran kelas menggunakan berbagai strategi dan taktik. Prosedurnya tergantung pada keterlibatan pelatih, tujuan yang hendak dicapai, besarnya kelompok dan factor-faktor lainnya. Ada dua sistem yang termasuk dalam model ini, ialah:
1. Sistem Satu Arah. Tanggung jawab untuk menstransferkan informasi terletak pada pelatih. Pada peserta bersikap pasif terhadap apa, bagaimana, perlu tidaknya komunikasi itu, tak ada balikan efektif dan pihak peserta kepada pelatih kecuali menunjukkan rasa senang atau tidak senang. Pola ini berorientasi pada isi materi bukan pada tujuan yang hendak dicapai.
2. Sistem Dua Arah. Pada sistem ini terdapat pelatih memeriksa apakah peserta menerima informasi dengan tepat. Jika sudah, maka pelatih akan memodifikasi cara penyajiannya dan bila sambutan peserta ternyata belum tepat, maka pelatih akan memodifikasi sambutan tersebut.

b.    Metode Komunikasi Diskoveri
Model ini lebih efektif bila dilaksanakan dalam kelompok. Pola ini dapat dilaksanakan dalam bentuk komunikasi satu arah atau komunikasu dua arah, tergantung pada besarnya kelas :
1. Ceramah Reflektif. Prosedur penyajian dalam bentuk peserta melakukan diskoveri di depan kelas. Pelatih mengajukan masalah dan kemudian peserta memecahkan masalah tersebut melalui proses diskoveri.
2. Diskoveri Terbimbing. Para peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pelatih. Peserta melakukan diskoveri, sedangkan pelatih membimbingnya kearah yang tepat dan benar. pelatih dapat melibatkan semua peserta dalam proses ini dalam kelompok yang lebih kecil.

c.    Teknik Komunikasi Kelompok Kecil
Teknik-teknik yang dapat digunakan, ialah:
1. Tutorial Penerangan. Satu orang tutor berhadapkan dengan satu orang peserta. Tutor memiliki peluang yang luas untuk mendiagnosis kesulitan dan kelemahan tiap peserta secara cermat dan teliti.
2. Tutorial Kelompok. Seseorang pelatih membimbing satu kelompok peserta. Turorial kelompok menitikberatkan pada bimbingan terhadap individu-individu dalam kelompok.
3. Lokakarya. Peserta mendapati informasi tentang prosedur kerja dan asas-asas pelaksanaan suatu topik dengan metode tertentu. Selanjutnya para peserta menerapkan informasi tersebut dalam pekerjaannya.
4. Diskusi Kelompok. Kegiatan belajar terjadi dalam bentuk pertukaean pengalaman pemikiran dan informasi di kalangan para peserta sendiri.

d.    Pembelajaran Berprogram
Proses umum untuk merancang materi pelajaran, dan bentuk sistem pembelajaran di mana peserta belajar sendiri untuk mencapai tujuan tingkah laku dengan menggunakan materi pelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Program ini dikembangkan dalam berbagai bentuk, ialah:
1. Teks Program Linier. Sistem pembelajaran yang terprogram yang menggunakan teks program. Struktur teks berbentuk linier yang tersusun dalam urutan tertentu pada satu garis linier. Teks linier merupakan serangkaian latihan yang menyajikan informasi dan berbagai kesempatan praktek yang dilengkapi dengan alat uji. Peserta harus menguasai tiap latihan sebelum melakukan latihan berikutnya.
2. Teks Program Bercabang. Bentuk linier dan berbagai teknik program dapat dicampurkan menjadi satu teknik yang mengandung berbagai kemungkinan, yang dapat digunakan untuk setiap latihan.
3Media yang Diprogram. Diterapkan dengan menggunakan media pembelajaran dalam rangka belajar mandiri, misalnya, penggunaan video tape dalam rangka sistem turorial, yang dilengkapi dengan slide dan kaset, sehingga hasil belajar lebih mantap.

e.    Pelatihan dalam Industri
Metode ini mengembangkan pendekatan standar pengajaran dan latihan dalam pekerjaan. Contohnya latihan kepemimpinan, latihan pekerjaan. Bentuk program menggunakan dua kolom yakni kolom tentang apa yang akan dikerjakan dan kolom perilaku (bagaimana mengerjakannya).

f.     Teknik Stimulasi
Teknik stimulasi berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku. Dalam situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri kehidupan yang nyata. Latihan stimulasi, berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
1. Latihan keterampilan kognitif, misalnya latihan memecahkan masalah: menyusun perencanaan, membuat  keputusan dan sebagainya.
2. Latihan keterampilan psikomotir, untuk memberikan pengalaman misalnya cara mencegah bahaya, menghemat penggunakan perlengkapan produktif.
3. Latihan keterampilan reaktif, untuk mengembangkan sikap dan nilai yang bertalian dengan gejala-gejala social, misalnya masalah keluarga.
4. Latihan keterampilan interaktif, untuk bidang social dan bisnis dengan bermain peran.

g.  Metode Ceramah
  Ceramah melibatkan trainer berkomunikasi melalui kata-kata lisan dengan peserta pelatihan. Format ceramah berguna karena mudah digunakan dengan peserta pelatihan dalam jumlah besar.
  
h.  Metode Demontrasi
Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangat mudah bagi manajer dalam mengajarkan pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu tahap perencanaan dari “Bagaimana dan apa sebab” pegawai mengerjakan pekerjaan yang ia kerjakan. Metode ini menunjukkan kepada peserta cara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat bantu belajar seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.

i.    Computer based training
Sebagai alat pelatihan dan sangat informatif dan praktis, karena selain diisi dengan materi-materi tentang perusahaan, CBT bisa memuat games atau quiz sebagai aspek hiburan terhadap karyawan perusahaan. Metode ini terdiri dari cakupan informasi yang dapat dicapai secara keseluruhan office.

j.    Pendekatan perilaku (behavioral approach)
     1. Behavior modeling
Behavior modeling lebih menekankan untuk mengajarkan keterampilan interpersonal, seperti coaching (pembinaan) atau mengkomunikasikan gagasan.

2. Business games (Permainan Peran) dan Simulasi
Business games atau permainan bisnis dimaksudkan untuk mengembangkan atau memperhalus keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Akan tetapi, teknik ini cenderung lebih memfokuskan pada keputusan manajemen bisnis.
 Permainan bisnis dan simulasi digunakan oleh trainer sebagai latihan belajar, dan sebagai alat pemecahan masalah dan evaluasi yang sebenarnya bagi organisasi dalam proses pengajaran. Selain itu, teknik ini berguna untuk mengidentifikasi dan menilai kekuatan dan kelemahan seorang individu.

3. In basket technique (Teknik in basket)
Teknik In-Basket digunakan untuk melatih kandidat manajerial dengan meminta mereka bertindak atas dasar aneka memo, laporan, dan surat menyurat lain yang secara khusus ditemukan dalam keranjang manajemen.

4. Role plays (Bermain Peran)

Peserta ditugaskan untuk memerankan individu tertentu yang digambarkan dalam suatu episode dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Dalam hal ini tidak ada naskah yang mengatur pembicaraan dan perilaku.. Teknik role playing dapat mengubah sikap peserta. 

5. Studi Kasus
  Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta tentang cara membuat keputusan mengenai apa yang harus dikerjakan lebih lanjut. Kasus - kasus yang dipelajari berdasarkan kejadian nyata, menggunakan informasi yang ada.
 Pelaksanaan studi kasus dimulai dari menghimpun data dari berbagai sumber tentang kasus itu, menafsirkannya, merumuskan kesimpulan dan upaya pemecahan serta upaya perbaikan.

0 komentar:



Posting Komentar