Nama : Nur UlfahNIM : 1445121163MP 2012 A
PERTEMUAN 5
pentingnya pelatihan (importance of training)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Senin, 05 Oktober 2014
merupakan pertemuan kelima mata kuliah Manajemen Diklat. Pada pertemuan kelima
merupakan posting ketiga di blog masing-masing mahasiswa Manajemen Pendidikan
2012 A. Pada pertemuan kelima membahas tentang pentingnya pelatihan. Pada
pertemuan kelima, masing-masing kelompok melakukan presentasi dengan pihak yang
menjadi penyaji yaitu orang yang membahas materi 3. Setelah melakukan diskusi
per kelompok, maka tiap kelompok maju ke depan untuk memaparkan apa aja yang di
diskusikan, yang maju ke depan hanya diwakili oleh orang yang menjadi penyaji
dikelompoknya masing-masing. Misalnya kelompok 1 diwakili oleh Nur Ulfah untuk
mejelaskan hasil diskusi kelompoknya.
Berikut ini hasil diskusi kelompok 1 tentang
pentingnya pelatihan :
· Kaitan Pelatihan Dengan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Raymond A. Noe et.al., (2010:5), human
resources management (HRM) mengacu pada kebijakan-kebijakan,
praktik-praktik, serta sistem-sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan
kinerja karyawan. selain itu, menurut Raymond A. Noe et.al., (2010:64), praktik-praktik
MSDM yang mendukung system pekerjaan berkinerja tinggi meliputi seleksi
karyawan, manajemen kinerja, pelatihan, perancangan pekerjaan, dan kompensasi.
Pelatihan (training) adalah sebuah proses sistematis
untuk mengubah perilaku kerja seseorang/kelompok karyawan dalam usaha
meningkatkan kinerja organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan
kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dilakukan. Pelatihan
berorientasi ke masa sekarang dan membantu karyawan untuk menguasai
keterampilan dan kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam
pekerjaannya.
Jadi, salah satu human resources management yaitu
kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik. Salah satu kebijakan sebuah lembaga
atau organisasi adalah penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatan kemampuan
sumber daya manusia agar bisa mendukung bidang pekerjaan yang ditekuni. Oleh
karena itu, sumber daya manusia memiliki kaitannya dengan pelatihan.
· Peran
Pelatihan (Role Of Training
1. Pelatihan berperan untuk memudahkan seorang pekerja untuk
mengisi kekosongan jabatan dalam perusahaan.
2. Meningkatkan prestasi kerja dari karyawan sehingga akan
dapat
menimbulkan peningkatan upah karyawan.
3. Meningkatkan moril kerja karyawan untuk lebih tanggung
jawab terhadap tugasnya.
4. Peran
pelatihan juga bisa mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
dalam
suatu perusahaan sehingga suasana kerja yang tenang, aman, dan adanya
stabilitas pada sikap mental mereka.
5. Pelatihan mendorong inisiatif dan kreativitas tenaga
kerja.
· Analisis Kebutuhan Pelatihan
Langkah analisis kebutuhan adalah
mengetahui keterampilan kerja yang spesifik yang dibutuhkan, menganalisis keterampilan
dan kebutuhan calon yang akan dilatih, dan mengembangkan keahlian khusus yang terukur serta
tujuan prestasi.
Pada tahap ini terdapat tiga macam kebutuhan
akan pelatihan :
¢ General treatment need. Penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua pegawai dalam
suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data mengenai kinerja dari
seorang pegawai tertentu. Semua pekerja, baik pegawai baru maupun
lama ikut melakukan pelatihan. Termasuk supervisor membutuhhkan pelatihan.
¢ Observable performance discrepancies, yaitu jenis penilaian kebutuhan pelatihan yang
didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai permasalahan, wawancara,
daftar pertanyaan, dan evaluasi/penilaian kinerja, dan dengan cara meminta para
pekerja untuk mengawasi (to keep track) sendiri hasil kerjanya sendiri.
¢ Future human resources need. Jenis keperluan pelatihan ini tidak berkaitan dengan
ketidaksesuaian kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan keperluan sumber daya
manusia untuk waktu yang akan datang. Biasanya pelatihan yang dilakukan pada
kebutuhan ini yaitu untuk mengisi kekosongan jabatan dan menghadapi
perkembangan yang ada di masa depan sehingga pekerja bisa beadaptasi dengan
perkembangan zaman dengan kemampuan yang telah dipersiapkan atau dilatih
sebelumnya.
Teknik utama menentukan
kebutuhan training, terdiri dari :
- Analisis
organisasi : Lebih
difokuskan pada kebutuhan organisasi. Sebuah organisasi membutuhkan sumber
daya manusia yang seperti apa? Jika ada pegawai yang tidak memiliki
kemampuan yang tepat dengan bidang yang ingin dikerjakan, maka organisasi
akan memberikan pelatihan bagi karyawan/pegawai yang bersangkutan.
- Analisis individual : Lebih difokuskan pada individu-individu dalam
lembaga atau organisasi. bagaimana mereka melakukan
pekerjaan mereka Survey kebutuhan pelatihan dapat berbentuk formulir
kuesioner atau wawancara dengan para atasan dan para karyawan secara
individual atau kelompok. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi mengenai
masalah yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat.
- Analisis
tugas
: Melakukan analisis dari tugas-tugas yang dilaksanakan di organisasi. Dengan
membandingkan persyaratan pekerjaan dengan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan karyawan, kebutuhan pelatihan akan dapat diidentifikasi.
- Analisis prestasi kerja
: Lebih ditujukan untuk menilai kinerja karyawan
dan untuk menetapkan pelatihan apakah yang dibutuhkan untuk mengatasi
penurunan prestasi kerja. Jika terjadi penurunan prestasi kerja pada
karyawan , maka karyawan yang bersangkutan akan diberikan pelatihan yang
sesuai dengan penyebab terjadinya penurunan prestasi karawan tersebut.
Tujuan dari Analisis Kebutuhan :
¢Mengidentifikasi keterampilan prestasi kerja khusus yang
dibutuhkan untuk
memperbaiki kinerja dan produktivitas.
¢Menganalisis karakteristik peserta.
¢Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan
objektif.
-SEKIAN-




0 komentar:
Posting Komentar