PERTEMUAN PERTAMA - KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN

PERTEMUAN PERTAMA : MANAJEMEN KEUANGAN
KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN

Selasa, 9 September 2014
Assalamualaikum Wr. Wb.
            Selasa, 9 September 2014 bertempat di 306 Daksinapati pukul 08.00-10.30 merupakah pertemuan pertama untuk mta kuliah Manajemen Keuangan. Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan adalah Pak Amril Muhammad yang merupakan dosen Manajemen Diklat di kelas MP 2012 A.
            Pada pertemuan pertama, Pak Amril memulai kegiatan belajar megajar mata kuliah ini dengan mengecek absen kelas dan membahas silabus mata kuliah Manajemen Keuangan. Pada proses penjelasan silabus, Pak Amril menjelaskan mengenai kontrak belajar selama 16 kali pertemuan, dan menjelaskan tugas-tugas apa saja yang akan diberikan kepada mahasiswa MP 2012 A, serta memberitahukan perjanjian mengenai peraturan-peraturan mata kuliah ini sesuai dengan persetujuan bersama-sama. Salah satu peraturannya yaitu untuk pertemuan selanjutnya dan seterusnya mata kuliah Manajemen Keuangan akan dimulai pada pukul 08.30 tanpa ada toleransi lagi mengenai keterlambatan waktu.

Pada pertemuan pertama Pak Amril menjelaskan materi, sebagai berikut :
Konsep Manajemen Keuangan
o   Manajemen keuangan adalah suatu proses pengaturan aktivitas keuangan, termasuk di dalamnya planning, analisis dan pengendalian, biasanya dilakukan oleh manajer keuangan.
o   Manajemen keuangan adalah seluruh aktivitas kegiatan dalam upaya mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien.

Fungsi Manajemen Keuangan
1.      Menetapkan pengalokasian dana (investment decision)
2.      Memutuskan alternative pembiayaan (financial decision)
3.      Kebijakan dalam pembagia dividen (dividen decision)

Penjelasannya :
- Investment Decision adalah pengalokasian dalam bentuk investasi untuk menghasilkan laba di masa datang. Keputusan ini tergambar dari aktiva perusahaan yang mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan aktiva lancar dengan fixed assets.
- Financial decision adalah memutuskan manajemen keuangan melalui analisis pertimbangan dan perpaduan sumber dana yang paling ekonomis dalam perusahaan untuk mendanai kebutuhan investasi dan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi financial structure dan capital structure.
- Dividen decision adalah menentukan proporsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan proporsi dana yang disimpan di perusahaan sebagi laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan.

Tujuan manajemen keuangan, yaitu :
  • Memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau nilai perusahaan.
  • Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
  • Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.


Nilai perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasar  saham perusahaan.
  • Nilai perusahaan yang belum go public, nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva dan prospek perusahaan, resiko usaha, lingkungan usaha, dan lain-lain).


Peranan dan arti penting Manajemen Keuangan, yaitu :
  • Fungsional perusahaan,
  • Posisi manajer keuangan dalam struktur organisasi,
  • Pengembangan karir manajer keuangan,
  • Berkesempatan karir.

pertemuan pertama : Manajemen Diklat - konsep dan kerangka kompetensi abad 21

PERTEMUAN PERTAMA : MANAJEMEN DIKLAT
Konsep dan Kerangka Kompetensi Abad 21

Senin, 8 September 2014

Assalamualaikum Wr. Wb.
            Senin, 8 September 2014 adalah awal masuk kuliah semester 5. Di hari pertama terdapat 2 mata kuliah. Salah satunya mata kuliah Manajemen DikLat. Dosen mata kuliah Manajemen DikLat adalah Pak  Amril Muhammad. Berdasarkan jadwal mata kuliah ini berlangsung dari pukul 11.20 – 14.40 di 306 Daksinapati.
            Sebelum mempelajari mata kuliah Manajemen DikLat, Pak Amril Muhammad mengecek absen kelas berapa saja mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen DikLat. Setelah itu, Pak Amril Muhammad menjelaskan kontrak kuliah selama 16 kali pertemuan, tugas-tugas yang akan diberikan, dan peraturan mengenai mata kuliah Manajemen DikLat, seperti waktu keterlambatan masuk kelas mata kuliah ini.
            Sebelum beliau menjelaskan lebih dalam materi Manajemen DikLat seperti apa, Beliau menanyakan kepada Mahasiswa mengenai tujuan mempelajari Manajemen Diklat bagi para Mahasiswa Manajemen Pendidikan dan beberapa mahasiswa pun ditunjuk untuk menjelaskan pertanyaan hal tersebut.
            Berikut ini penjelasan Mata Kuliah Manajemen DikLat pada pertemuan pertama, yaitu :
Tujuan mempelajari Manajemen DikLat adalah untuk menutup kesenjangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Tidak semua orang bekerja di bidang yang sesuai dengan apa yang dipelajari ketika kuliah, sehingga dengan adanya pelatihan maka diharapkan para karyawan atau pekerja memiliki kompetensi yang tepat di bidangnya dan dengan demikian akan meningkatkan produktivitas kerja yang baik dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
            Adapun pendapat menurut Holland yaitu “ Seseorang akan lebih cepat sukses jika terjadi koheren antara jiwa, ilmu yang dipelajari, dan bidang pekerjaan yang dijalani.”

Pak Amril juga menjelaskan mengenai Kerangka Kompetensi Abad 21 dimana pada Kehidupan dan karir dibutuhkan hal-hal sebagai berikut :
  • Fleksibel dan adatif,
  • Berinisiatif dan mandiri,
  • Keterampilan sosial budaya,
  • Produktif dan akuntabel,
  • Kepemimpinan dan tanggung jawab.

Lalu, Pembelajaran dan inovatif di abad 21 terdiri dari :
  •         Kreatif dan inovatif,
  •      Berfikir kritis menyelesaikan masalah,
  •      Komunikasi dan kolaborasi.

Serta pada bidang Informasi, media dan teknologi masyarakat dituntut untuk melek informasi, melek media dan melek TIK.
            Jadi dapat dismplkan bahwa kerangka kompetensi abad 21 merupakan kerangka kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang, dimana memiliki pengetahuan saja tidak cukup, melainkan harus ada kreativitas, berpikir kritis, dan berkarakter kuat agar bisa terus survive di masyarakat. Selain itu, dengan adanya perkembangan zaman seseorang dituntut untuk harus melek informasi dan komunikasi karena telah banyak media yang bisa digunakan oleh seseorang untuk tidak buta tentang hal tersebut.

 

Tuntutan terhadap “Kompetensi”  “SDM”

Pengetahuan/wawasan global

o   Konseptual yang integratif aplikatif

o   Orientasi pada solusi inovasi dan kreativitas

o   Nilai nilai universal (lintas budaya)

 

Keterampilan Global

o   Komunikasi multi budaya

o   Pemanfaatan teknologi informasi

o   Pengembangan intelektual + emosional + adversity skill

 

Sikap/Perilaku

o   Dinamis & Fleksible

o   Inisiatif & Proaktif

o   Inovatif & Kreatif

o   Mandiri/Survive

Pergeseran Paradigma

Perbedaan pendidikan zaman dulu dengan pendidikan zaman sekarang, yaitu :
  • Industri pendidikan dulu lebih fokus pada kepentingan konten-konten pembelajaran seperti, silabus, kurikulum, dan sebagainya sedangan pendidikan zaman sekarang lebih fokus pada proses yang dijalani.
  • Pendidikan zaman dulu lebih dipegang kendali oleh guru tetapi sekarang harus siswa yang lebih memegang kendali, yang  mana siswa harus bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
  • Pendidikan zaman dulu lebih menanyakan apa, apa, dan apa tetapi pendidikan zaman sekarang lebih menayakan pada hal siapa yang menjalani pendidikan dan bagaimana cara memberikan pendidikan agar bisa terserap dengan baik sehingga prestasi belajar bisa meningkat.
  • Guru tidak lagi menjadi expert bagi para siswa-siswanya tetapi harus menjadi fasilitator bagi siswa-siswanya.
  • Siswa harus bisa menjadi generator bukan menjadi pembelajar yang passive.
  • Kesalahan yang pernah terjadi saat belajar harus dijadikan alat pembelajaran agar bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
  • Belajar tidak hanya terprogram di dalam kelas saja tetapi kondisi belajar bisa di mana saja. Artinya belajar harus lebih fleksibel. Belajar bisa di luar kelas.
  • Pendidikan tidak hanya pada teori saja tetapi teori dan praktek harus bisa dilaksanakan dengan baik di masyarakat agar bisa survive di masa mendatang.


Ada 4 pilar pendidikan menurut UNESCO, yaitu :
1.     Learning To Know,
2.     Learning To Do,
3.     Learning To Live Together,
4.     Learning To Be.
            Jadi dalam pendidikan, diharapkan seseorang menjadi tahu dan memahami suatu hal, lalu bisa mengaplikasikan pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk memciptakan atau menghasilkan sesuatu hal, kemudian bisa  hidup bersama dengan yang lainnya dan orang tersebut bisa menjadi sesuatu yang ia inginkan atau ia harapkan untuk memberikan manfaat bagi banyak orang.


-SEKIAN-