TOPIK 9 - PERAN PELATIHAN



Pertemuan Topik 9
Peran Pelatihan
Nur Ulfah - 1445121163

Pada tanggal 01 Desember 2014, mata kuliah Manajemen Diklat melakukan aktivitas seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu diskusi. Pada pertemuan ini membahas tentang topik ke – 9 yang materinya tentang peran pelatihan. Berikut ini merupakan paparannya :

PERAN PELATIHAN
Peran Organisasi
Berikut adalah peran dari organisasi dalam pelatihan, yaitu : 
  1. Menyusun rencana pelatihan dan pengembangan pegawai
  2. Menyusun prioritas pengembangan pegawai
  3. Memilih program pelatihan yang efektif
  4. Menyusun kalender program pendidikan dan pelatihan
  5. Menyiapkan anggaran pengembangan pegawai yang lebih efektif
  6. Mendukung pencapaian kinerja usaha.
  7. Mengidentifikasi kebutuhan keterampilan pegawai dan memberi umpan balik

Peran Peserta
  1. Fokus pada kegiatan pelatihan.
  2. Berpartisipasi aktif dalam pelatihan.
  3. Berpikir dan menghubungkan materi yang diperoleh di dalam pelatihan dengan pekerjaan atau profesi yang diampu.
  4. Memanfaatkan pelatihan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebanyak-banyaknya.
  5. Memberikan umpan balik akan kegiatan pelatihan (dengan berpartisipasi dalam evaluasi pelatihan).

Peran Pelatih
Pelatih memberikan peranan penting terhadap kemajuan kemampuan karyawan yang akan dikembangkan. Berbagai peranan pelatih meliputi :
  • Peranan sebagai pengajar  : Pelatih berperan menyampaikan pengetahuan dengan cara menyajikan berbagai informasi yang diperlukan berupa konsep-konsep, fakta dan informasi lainnya yang memperkaya wawasan pengetahuan para peserta dengan cara melibatkan mereka secara aktif untuk mencari sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan.
  • Peranan sebagai pemimpin kelas : Pelatih berperan sebagai pemimpin kelas secara keseluruhan, pemimpin kelompok dan sekaligus anggota kelompok. Karena perannya itu maka setiap pelatih perlu menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian selama berlangsungnya proses pembelajaran itu.
  • Peranan sebagai pembimbing : Pelatih perlu memberikan bantuan dan pertolongan kepada peserta mengalami kesulitan atau masalah khususnya dalam kegiatan belajar, yang pada gilirannya diharapkan peserta lebih aktif membimbing dirinya sendiri. Bentuk bimbingan yang diberikan barangkali dalam bentuk mengarahkan, memotivasi, membantu memecahkan masalah dan kegiatan pembimbingan lainnya.
  • Peranan sebagai fasilitator : Pelatih berperan menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan peserta belajar aktif.Fasilitas itu meliputi penyediaan alat, bahan, suasana yang merangsang dan menantang, pemberian masalah, sikap dan pribadi pelatih yang mengajak, dan sebagainya. Dengan oenataan lingkungan kelas yang baik, maka proses pembelajaran menjadi efektif.
  • Peranan sebagai peserta aktif : Pelatih sering melaksanakan diskusi kelompok, kerja kelompok dalam rangka memecahkan masalah, misalnya merumuskan masalah, mencari data dan membuat kesimpulan dan kondisi dapat menyebabkan terjadinya debat yang tak kunjung berakhir. Pelatih dapat berperan serta sebagai peserta dalam kelompok diskusi itu dengan cara memberikan informasi, mengarahkan pemikiran, menunjukkan jalan pemecahan, menunjukkan sumber-sumber yang diperlukan dan sebagainya.
  • Peranan sebagai ekspeditor : Pelatih juga melaksanakan peranan dengan melakukan pencarian, penjelajahan dan penyediaan mengenai sumber-sumber yang diperlukan kelas atau kelompok peserta, baik dari sumber-sumber tercetak dari masyarakat dari lembaga lainnya dalam rangka menunjang kegiatan belajar peserta.
  • Peranan sebagai perencana pembelajaran : Pelatih berperan menyusun perencanaan pembelajaran, mulai dari rencana materu pelatihan yang disusun berdasarkan GBPP, perencanaan satuan acara pertemuan.
  • Peranan sebagai pengawas : Pelatih harus mengawasi kelas terus menerus supaya proses pembelajaran senantiasa terarah, kendala-kendala yang dihadapi oleh peserta dapat segera ditanggulangi, disiplin kelas dapat dibina dengan baik dan semua kegiatan berlangsung dengan tertib dan berhasil.
  • Peranan sebagai motivator Pelatih perlu terus menggerakkan motivasi belajar para peserta, baik selama berlangsungnya proses pembelajaran maupun di luar kelas pada setiap kesempatan yang ada. Motivasi penting artinya bagi peserta supaya kegiatan belajarnya lebih aktif, misalnya mengikuti ceramah, membuat tugas-tugas, membaca materi pelatihan yang telah disediakan, melaksanakan praktek lapangan dan sebagainya.
  • Peranan sebagai evaluator : Pelatih berkewajiban melakukan penilaian, pada awal pelatihan hingga akhir pelatihan dengan cara memberikan tes tertulis, pertanyaan lisan dan pengamatan.
  •  Peranan sebagai konselor : Pelaksanaan konseling dapat berlangsung selama proses pembelajaran atau dilaksanakan secara khusus dalam kesempatan khusus untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan.
  • Peranan sebagai penyelidik : Sistem nilai yang dijadikan sebagai panutan hidup dan sikapnya perlu diselidiki, mengingat semua tenaga peserta pelatihan itu pada gilirannya akan didayagunakan sebagai tenaga kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena pandangan hidup, keyakinan dan sikap hidup para pesesrta perlu diamati dan dibimbing sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan kelak.